PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
“KEDAI KOPI BANG BEN”
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah
Studi Kelayakan Bisnis
Didi Sujadi, S.E., M.M.
Oleh :
Kelompok II
Ø
Almas Izzaty
Syahida 2016121203
Ø
Febby Agustini Armeliya 2016120146
Ø
Moch. Syawal 2016120975
Ø
Muhammad As’ad 2016120142
Ø
Rika Putri Amelia
Listiana 2016121325
Ø
Weni Solekha 2016121831
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
TANGERANG
SELATAN
2019
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.
Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
kuasa-Nya penulisan proposal dapat diselesaikan. Penulisan proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesikan
mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Program Studi Akuntansi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang.
Ide untuk membuka sebuah bisnis usaha kedai kopi ini sebenarnya muncul dari ide bersama teman-teman saya
yang sangat ingin membuka sebuah usaha. Kami juga ingin membuka lapangan pekerjaan yang luas agar tingkat pengangguran
yang ada di Jakarta dapat berkurang.
Pamulang, Maret 2019
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………... i
Daftar Isi ………………………………………………..................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
……………………………………. 1
1.2
Gambaran Umum Potensi
Usaha .………………… 2
1.3
Gambaran Umum Industri ………………………... 3
BAB II ASPEK HUKUM
2.1
Nama Usaha ………………..................................... 5
2.2
Legalitas Usaha …………………............................ 6
BAB III ASPEK MANAJEMEN
3.1
Bagan Organisasi ………………………………..... 8
BAB IV ASPEK PEMASARAN
4.1
Segmentasi, Targeting, positioning ……………….. 10
4.2
Permintaan
............................................................... 10
4.3
Penawaran ................................................................ 12
4.4
Strategi Pemasaran
................................................... 12
4.5
Analisis Peluang Usaha
........................................... 14
BAB V ASPEK LOKASI ATAU OPERASI
5.1
Lokasi Produk
.......................................................... 16
5.2
Sifat Usaha
............................................................... 17
5.3
Rencana Pengoperasian
Usaha ................................ 18
BAB VI ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1
Aspek Ekonomi
........................................................ 18
6.2
Hambatan di Bidang
Ekonomi ................................. 20
6.1 Aspek Sosial
............................................................ 21
BAB VII ASPEK KEUANGAN
7.1 Sumber dan Penggunaan Dana
................................ 23
7.2 Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja .................... 23
BAB VII PENUTUP
8.1 Kesimpulan
.............................................................. 26
8.2 Saran ........................................................................ 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tingkat stress yang semakin tinggi membuat
masyarakat membutuhkan tempat untuk sekedar melepas lelah atau mencari tempat
refreshing yang bisa menyegarkan suasana kembali. Ke kedai kopi menjadi
salah satu pilihan yang favorit di masyarakat. Di samping sudah menjadi
budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar
untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan kedai kopi
semakin di akui masyarakat. Peran media – media yang sering
mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung khusus kopi
ini. Semula kedai kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para
masyarakat, tapi sekarang seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai
tempat untuk bertemu teman lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk
membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha
ini dilator belakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Jakarta. Hal itu dapat dilihat dengan
perkembangan pusat bisnis dan perkantoran di pusat Kota Jakarta. Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Kopi
Bang Ben terbuka
lebar seiring dengan taraf
hidup masyarakat di Kota Jakarta.
Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol – ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi
mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di Jakarta tentunya membutuhkan ruang untuk
bisa berkumpul dan berinteraksi,
dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Kopi Bang Ben ini. Selain itu kami juga melihat
belum ada tempat khusus yang menyediakan minuman lain
sebagai produk utamanya. Kebanyakan kedai
saat ini sudah ada di Jakarta
hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap kedai.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai
dari orang tua, pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol –
ngobrol. Dengan
menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat
strategis ditambah dengan suguhan makanan ringan
dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.
1.2
Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara,
ternyata cukup memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan
baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai
salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha
bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi
dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit
bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai
minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha
dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita,
bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin
beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus,
karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak
perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari
luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai – ramai menikmati
secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai
menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru
nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak
orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi
bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan
ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan
mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman
kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah
gempuran coffe shop yang belakangan
ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang
ingin terjun di dunia usaha.
1.3
Gambaran Umum Industri
Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian
besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen
peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara – negara yang
memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang
produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga
dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak
diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir
kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas
robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki
sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling
mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'. Berkaitan dengan komoditi – komoditi agrikultur,
kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak
sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada
awalnya menanam pohon – pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di
Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor
dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti
memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan –
perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga
di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai
dari unit usaha berskala home industry
hingga industri kopi berskala multinasional. Produk – produk yang dihasilkan
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga
untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi
kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang
masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang
kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.
BAB II
ASPEK HUKUM
2.1
Nama Usaha
Unit usaha ini diberi nama “Kedai Kopi Bang Ben” penjualan
minuman kopi dengan menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi : Kedai Kopi Bang Ben
Jenis Organisasi : Firma
Pemilik : Almas
Izzaty Syahida
Febby
Agustini Armeliya
Moch.
Syawal
Muhammad As’ad
Rika
Putri Amelia Listiana
Weni
Solekha
Alamat : Jl. Srengseng Sawah, (Depan Statiun Universitas Pancasila, arah
Ps. Minggu), Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
No. Telepon : 0822 3344 6789
2.2
Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki
beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar
usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen
hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah:
1. Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena
perusahaan terdiri dari 6 orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha
Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau
lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modalnya
berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada
anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
2. Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik
usaha Kedai Kopi Bang Ben baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian
lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai
kegiatan usaha.
3. Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Kedai Kopi Bang Ben akan mempersiapkan ijin usaha
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis, usaha Kedai Kopi Bang Ben juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke departemen
perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
5. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan
dengan mengajukan ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut,
perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha.
6. Ijin Domisili dan IMB
Karena usaha Kedai Kopi Bang Ben memerlukan sebuah gudang
yang akan didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka
perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah sebagai lahan tempat
beroperasinya gudang dari usaha perusahaan.
BAB III
ASPEK MANAJEMEN
3.1
Bagan Organisasi
Dalam pendirian usaha ini tentunya membutuhkan
pengelolaan barang, keuangan dan tenaga
pekerja yang baik agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan
pengelolaan usaha, perlu disampaikan bentuk kepemilikan usaha Kedai Kopi Bang
Ben adalah perorangan (Kerabat) sehingga yang terlibat dalam pengolahan usaha
ini adalah Kerabat, dalam hal ini kawan seperjuangan.
Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah 10 orang, yang
kemudian, akan di bagi menjadi 2 shift
yaitu, shift 1 dari mulai pukul 11.00 – 19.00 dan Shift 2 dari mulai pukul 17.00
sd 01.00, dimana Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal.
Bisnis ini dikelola secara bersama - sama dan tiap orang
mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 10 orang tersebut:
·
5 orang bertugas mencari
dan mengolah bahan
·
orang bertugas mengantar
pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan.
Dalam mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu
perorangan (kerabat), maka bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas
usaha sebagai berikut:
BAB IV
ASPEK PEMASARAN
4.1
Segmentasi,
Targeting, dan Positioning
1. Segmenting
Untuk produk kopi ini, perusahaan mensegmen konsumen
khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang
usia yang perusahaan segmen yaitu 15 – 40 tahun. Alasan perusahaan mensegmen
konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru dan
berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.
2. Targeting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran
terkonsentrasi (niche marketing) yang
mana perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya
melayani satu segmen saja yaitu segmen usia.
3. Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi
yang dibuat oleh perusahaan menggunakan biji kopi yang berasal dari berbagai
daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara Rp. 5.000 s/d Rp.
20.000.
4.2
Permintaan
1. Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini kalau kita cermati, permintaan akan minuman
kopi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang
cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang
senang berkumpul dan ngobrol – ngobrol sambil minum kopi.
2. Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan
gaya hidup membuat minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain
itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya
aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya
kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah
kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang – orang tertarik untuk terus
mencoba semua rasa kopi yang ada.
4.3
Penawaran
1. Perkembangan penawaran saat ini
Di Jakarta sendiri penawaran disektor usaha kedai kopi
memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan
warung kopi dan franchise kopi instan
yang ada. Tapi untuk Kedai Kopi Bang Ben sendiri, di Jakarta masih belum ada
penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu – satunya di Jakarta
yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
2. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha kedai
kopi pada masa yang akan datang, maka
perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif
karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan
kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau
sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini
harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
4.4
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Kedai Kopi Bang Ben akan menggunakan
bauran pemasaran 4P. Berikut penjelasannya:
1. Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen
terutama konsumen remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga
terjangkau.
2. Place (Tempat)
Tempat beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti
di Jalan Srengseng Sawah, depan statiun dan kampus Universitas Pancasila yang notabene
disana banyak mahasiswa – mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk
mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat – tempat yang terdapat
institusi pendidikan serta kantoran lainnya.
3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang
menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual
produk perusahaan, perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para
pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk
perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk
membeli produk minuman kopi perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin sosial media
untuk membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan
banyak anak – anak muda menggunakan sosial media sehingga informasi tentang
produk perusahaan lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook, Twitter, dan Instagram salah satu sosial media
yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana
perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter perusahaan
dan mentweet mention terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat
diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian – varian baru dari produk
perusahaan serta foto – foto dimana perusahaan akan berjualan.
4.5
Analisis Peluang Usaha
Analisis SWOT adalah analisis kelayakan yang dilakukan
terhadap suatu usaha meliputi Strength
atau kekuatan usaha, Weakness atau
kelemahan usaha, Opportunity atau
peluang yang akan diraih sehubungan dengan usaha yang akan dijalankan, Threath atau ancaman yang mungkin akan
timbul dan mengganggu jalannya usaha. Analisis SWOT yang dilakukan terhadap Kedai
Kopi Bang Ben adalah:
1. Strenght
a.
Produk yang unik dengan
bahan dasar kopi
b.
Terbuat dari kopi
pilihan yang bekualitas tinggi
c.
Rasanya yang nikmat
d.
Proses pengolahan tanpa
bahan penyedap, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa pemanis buatan serta
diproduksi dengan memakai air yang benar-benar matang dan hygienis.
e.
Harga yang cukup
terjangkau dan mempunyai aroma yang harum
f.
Belum banyak saingan
usaha sejenis.
2. Weakness
a.
Promosi terbanyak masih
MLM (Mulut Lewat Mulut)
b.
Harga bahan baku
terutama kopi tidak stabil
3. Opportunity
a.
Dapat menjadi peluang
bisnis yang sangat menjanjikan
b.
Dapat menjadi icon kumpul
anak muda gaul, teman untuk hang out bareng.
4. Threath
a.
Pembuatannya yang sangat
mudah sehingga mudah ditiru, sehingga akan menimbulkan persaingan usaha.
BAB V
ASPEK LOKASI ATAU
OPERASI
5.1
Lokasi Produksi
Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan
memproduksi, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik untuk
memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan manufaktur
membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Jakarta.
Lokasi
yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah:
Umum : Daerah Lenteng Agung (Universitas Pancasila)
Mahasiswa : Di dekat Kampus Universitas Pancasila, Universitas Indonesia dan
Universitas Guna Darma
Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Srengseng Sawah
Keunggulan
dari lokasi produksi:
1. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami
pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja
biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan
memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya
karna dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.
2. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini
tentunya untuk masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya
dibandingkan dengan wilayah lainnya.
3. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu
pertimbangan perusahaan dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen
potensial yang bisa perusahaan lihat dan perkirakan.
4. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat
memberikan respon positif.
5. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.
6. Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan
diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 1 April 2019.
5.2
Sifat Usaha
Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman
kopi. Usaha perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang
nikmat serta memberikan kualitas yang baik. Perusahaan juga akan memberikan
tambahan rasa agar lebih inovatif.
5.3
Rencana Pengoperasian Usaha
1. Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan,
rencana persediaan produk, penjadwalan penggajian pegawai, pengawasan kualitas,
dan pengawasan biaya penjualan.
2. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Kedai Kopi Bang Ben dikelola oleh
pemilik yang ikut adil dalam pembagian bidangnya masing – masing yang meliputi
pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan pemasarannya.
3. Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan ciri khas usaha ini kami
menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN
SOSIAL
6.1
Aspek Ekonomi
1.
Memberikan Kesempatan
Kerja bagi Masyarakat
Perusahaan manufaktur
yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi.
Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk
ke depannya perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja lokal yang
berpengalaman.
2.
Menggunakan Sumber Daya
Lokal
Perusahaan ini tentunya
memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan
kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negeri. Dengan kata lain
perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan
kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku
yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.
3.
Menghemat Devisa
Perusahaan manufaktur
ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak
memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negeri. Oleh karna itu
mengurangi penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.
4.
Menumbuhkan Industri
Lain
Dengan adanya bisnis
baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk
menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan
baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif
adanya kegiatan ini.
5.
Menambah Pendapatan
Nasional
Karena produk ini bisa
diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk dan biaya
– biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
6.2
Hambatan di Bidang Ekonomi
1.
Iklim tropis
Disini iklim sangat
berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku. Seberapa banyak bahan
baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca dan musim
menjadi faktor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat
menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi
ini juga akan meningkat sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk
pengganti.
2.
Produktivitas rendah
Jika pendapatan dari
konsumen atau daya beli masyarakat rendah maka konsumen akan memprioritaskan
untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu.
3.
Nilai pendapatan luar
negeri ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang
mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis, dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.
4.
Tekanan penduduk yang
berat dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk untuk memiliki hidup
yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol nantinya
dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.
6.3
Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar – besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian,
perusahaan hidup bersama – sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain
yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi,
hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1.
Perusahaan sebagai
lembaga social
Sebuah perusahaan
memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya
perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi
dan terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik
yang dapat perusahaan berikan.
2.
Perubahan kondisi social
yang kompleks
Di sewaktu – waktu konsumen
akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk memperoleh produk
yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika
sewaktu – waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negatif. Misalnya
budaya mabuk – mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan
peduli lagi akan kesehatan.
3.
Perubahan dalam
masyarakat pluralistik
Masyarakat pluralistik
adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan
dalam mendapatkan harapan – harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing –
masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif.
Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat – manfaat sosial
yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru,
meningkatkan mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada
masyarakat.
BAB VII
ASPEK KEUANGAN
7.1
Sumber dan Penggunaan Dana
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha
ini menggunakan modal sendiri dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.
7.2
Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
1. Biaya sewa tempat Rp 5.000.000,00/bulan dan Rp
60.000.000,00/tahun.
2. Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00.
3. Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar
Aktiva Lancar
|
Aktiva Tetap
|
||
Modifikasi
tempat
Mesin Kopi, 1 buah
Kulkas
Peralatan Minum,
40 set
Peralatan Makan,
20 set
Peralatan Masak
Meja – kursi
Kipas Angin
Peralatan
pembersih
Tempat
sampah
Generator
mini 1500 watt
Mesin
kasir lengkap
Total Aktiva Tetap
|
Rp. 40.000.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 2.689.000,00
Rp.
1.200.000,00
Rp. 600.000,00
Rp.
3.000.000,00
Rp. 2.600.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp. 1.010.000,00
Rp. 1.008.000,00
Rp. 2.300.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 70.707.000,00
|
Kas
Bahan Kopi
Bahan Makanan
Total Aktiva Lancar
|
Rp. 10.000.000,00
Rp. 7.000.000,00
Rp.
3.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
|
4. Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
·
Pendapatan per hari
·
Pendapatan per bulan
Pendapatan per tahun
b. Proyeksi biaya per tahun
·
Pengadaan Kopi dan Makanan
·
Gaji karyawan
ü
6 Pimpinan
ü
10 Karyawan
·
Biaya listrik
·
PBB
·
PPn
·
Biaya Telepon
Jumlah Biaya
c. Proyeksi rugi / laba
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluaran
|
Rp. 3.000.000,00
Rp. 70.000.000,00
Rp. 380.000.000,00
Rp.
64.800.000,00
Rp.
57.600.000,00
Rp.
10.000.000,00
Rp.
2.400.000,00
Rp.
80.000.000,00
Rp.
3.000.000,00
|
Rp. 840.000.000,00
(Rp. 597.800.000,00)
Rp. 242.200.000,00
|
d.
Analisis Keuntungan
Rentabilitas = Laba bersih X 100
% = Rp 242.200.000,00 = 40,5
% .
Total modal Rp 597.800.000,00
Profitabilitas
= Laba bersih X 100% = Rp 242.200.000,00 = 28,8
%
Omzet Penjualan Rp 840.000.000,00
Kesimpulan : Rentabilitas “ Kedai Kopi Bang Ben
” lebih besar dibandingkan profitabilitasnnya, maka usaha ini menguntungkan.
e.
Perhitungan BEP ( Break Even Point ) dengan memakai harga jual termurah @ Rp. 5.000,00
Total Biaya atau Modal = Rp 597.800.000,00 = 119.560 cup/porsi
Harga Jual Satuan Rp 5.000,00
Jadi dalam 1 tahun, kami mengalami titik BEP ketika sudah menjua
119.560 porsi atau kalau dihitung perhari BEPnya = 119.560 : 12 bulan : 30 hari = 332,1 Atau 333
cup/porsi
per hari.
BAB VIII
PENUTUP
8.1
Kesimpulan
Usaha Kedai Kopi Bang Ben dapat disimpulkan bahwa usaha
ini layak untuk dijalankan, walaupun termasuk usaha yang baru. Perusahaan
berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat bersaing dengan
produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di
masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar
dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang
perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi segar,
berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping
mendapatkan laba.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Kedai Kopi Bang Ben ini dapat membangkitkan semangat wirausaha bagi
masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika dalam suatu
negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut akan
tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan
dapat membantu permodalan usaha Kedai Kopi Bang Ben ke depan.
8.2
Saran
Dalam menjalankan Kedai Kopi Bang Ben ini, yang perlu
untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga minuman kopi yang
berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam
memasarkan produk ini kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar