Selasa, 15 Oktober 2019

PENGANTAR SISTEM INFORMASI


PENGANTAR SISTEM INFORMASI

MAWARDI NURULLAH, S.Pd., M.Pd.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Disusun Oleh
1.           MUHAMMAD AS’AD                      2016120142
2.           PUSPA DEWI KUMALASARI       2016122020



PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan sedikit dari waktu dan ilmu-Nya dan memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentang pengantar sistem informasi. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat matakuliah Sistem Informasi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.

Pamulang,      Agustus 2019
Penulis
Tim Penyusun


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................              i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................             ii
KATA PENGANTAR......................................................................              iii
DAFTAR ISI.....................................................................................              iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................              v      
BAB I        PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang.......................................................               1
1.2         Tujuan Makalah......................................................               2
1.3         Batasan Masalah.....................................................               2
1.4         Sistematika Penulisan.............................................               2
BAB II       PENGANTAR SISTEM INFORMASI
2.1         Konsep Dasar Sistem.............................................               4
2.1.1   Pengertian Sistem...................................................               4
2.1.2   Karakteristik Sistem...............................................               5
2.1.3   Klasifikasi Sistem...................................................               7
2.1.4   Elemen Sistem........................................................               9
2.2         Konsep Dasar Informasi.........................................               12
2.2.1   Pengertian Informasi..............................................               12
2.2.2   Karakteristik Informasi..........................................               12
2.3         Konsep Dasar Sistem Informasi.............................               14
2.3.1   Pengertian Sistem Informasi..................................               14
2.3.2   Komponen Sistem Informasi..................................               15
2.4         Pengantar Arsitektur Komputer.............................               19
2.5         Pengantar Arsitektur Komunikasi..........................               20
2.6         Evolusi Di Bidang Aplikasi Komputer..................               21
2.7         Penggunaan Sistem Informasi................................               26
2.8         Manajer Sebagai Pengguna Sistem Informasi........               27
2.9         Peranan Informasi Dalam Pemecahan Masalah Manajemen.............................................................               27
2.10     Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan                27
2.11     Tahapan-Tahapan Pemecahan Masalah.................                28
2.12     Masa Depan Teknologi Informasi.........................                28
BAB III     KESIMPULAN DAN SARAN
3.1         Kesimpulan.............................................................               30
3.2         Saran.......................................................................               30
DAFTAR PUSTAKA                                                                                    

 DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar    2.1     Karakteristik Sistem.................................................               7
Gambar    2.2     Elemen Sistem..........................................................               11



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dakam menjalankan aktivitasnya, baik berupa pekerjaan ringan di dalam rumah tangga maupun pekerjaan rumit dalam dunia industri atau perusahaan, sehingga pada akhirnya seolah-olah kita dimanjakan oleh teknologi tersebut
Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis sampai dari kalangan akademisi memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan.
Setiap sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut di desain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah adalah waktu (overtime), lingkungan yang berubah, serta perubahan prosedur operasional. Dalam melakukan langkah mengantisipasi dan mengurangi serta menangani permasalahan-permasalahan mengenai sistem informasi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang konsep-konsep dasar dalam sistem informasi. Oleh karena itulah, saya berusaha memaparkan dalam makalah ini tentang konsep-konsep dasar sistem informasi.

1.2              Tujuan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, perlu di ketahui bahwa ada beberapa tujuan yang dibuat oleh penulis yaitu:
1.      Untuk mengetahui konsep dasar sistem.
2.      Untuk mengetahui konsep dasar informasi.
3.      Untuk mengidentifikasi pengantar arsitektur komputer dan arsitektur komunikasi.
4.      Untuk memetakan evolusi aplikasi komputer.
5.      Memetakan masa depan teknologi informasi.
1.3              Batasan Masalah
Berdasarkan dari tujuan diatas, maka batasan masalah dari makalah sebagai berikut:
1.      Konsep dasar sistem.
2.      Konsep dasar informasi
3.      Konsep sistem informasi
1.4              Sistematika Penulisan
BAB I       :     PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang, tujuan makalah, batasan masalah  serta sistematika penulisan.
BAB II      :    PENGANTAR SISTEM INFORMASI
Bab ini berisi tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengantar arsitektur komputer dan komunikasi, evolusi dibidang aplikasi komputer, pengguna sistem informasi, manajer sebagai pengguna sistem informasi, masa depan teknologi informasi.
BAB III     :    KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.


BAB II
PENGANTAR SISTEM INFORMASI
2.1              Konsep Dasar Sistem
Pada umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi dalam mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat perancangan sistem informasi. Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan, menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.1        Pengertian Sistem
Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan elemen yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja sama dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen

operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau utuk melakukan sasaran yang tertentu (Hutahaean, 2014:2). Menurut Romney dan Steinbart (2015:3). Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Sedangkan menurut Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan dalam  melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.
2.1.2        Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.      Batasan sistem (boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.      Lingkungan luar sistem (environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
4.      Penghubung sistem (interface)
Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.
5.      Masukkan sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan sistem (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).
6.      Keluaran sistem (output)
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.
7.      Pengolah sistem
Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah yang dinamakan dengan pengolah sistem.
8.      Sasaran sistem
Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.
Gambar 2.1
Karakteristik Sistem









Sumber: Hutahaean (2015:5)
2.1.3        Klasifikasi sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut (Hutahaean, 2015:6) diuraikan sebagai berikut:
1.      Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer.
2.      Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.
3.      Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
4.      Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh  satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
2.1.4        Elemen Sistem
Sistem memiliki elemen-elemen yang meliputi, tujuan, batasan, kontrol, masukkan, proses, keluaran dan umpan balik. Input yang masuk pada sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Jika sudah inputan sudah menjadi output maka akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi penerima, dari umpan balik ini akan muncul berbagai macam pertimbangan untuk inputan selanjutnya. Siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada. Berikut ini adalah rincian penjelasan dari masing-masing elemen sistem:
1.      Tujuan Sistem
Tujuan sistem adalah tujuan untuk membuat sistem. Tujuan sistem dapat berupa, tujuan dari organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam organisasi atau pun urutan dari prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Batasan Sistem
Batasan sistem adalah batasan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa, aturan-aturan yang ada dalam organisasi, biaya yang di keluarkan serta jumlah orang dan fasilitas yang ada di dalam organisasi.
3.      Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem adalah pengawasan terhadap pelaksanaan dalam pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa, kontrol terhadap input, output, pengolaan data dan kontrol terhadap umpan balik.
4.      Input
Input adalah elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh data sebagaia masukkan. Masukkan data tersebut dapat berupa jenis data maupun frekuensi pemasukkan data.
5.      Proses
Proses adalah elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh inputan data agar menjadi sebuah informasi yang memiliki nilai guna.
6.      Output
Output adalah hasil dari inputan yang telah di proses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output dapat berupa laporan dalam bentuk tabel, grafik maupun diagram.
7.      Umpan Balik
Umpan balik adalah elemen dalam sistem yang memiliki fungsi untuk mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini merupakan elemen yang penting guna kemajuan dari sebuah sistem. Umpan balik dapat berupa, perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.
Gambar 2.2
Elemen Sistem
Tujuan
Batasan
Kontrol
Input
Proses
Output
Umpan Balik
 








Sumber: Yakub (2012:4)


2.2              Konsep Dasar Informasi
Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir.
2.2.1        Pengertian Informasi
Menurut Gordon B. Davis, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengertian Sistem Informasi, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan Menurut Tata Sutabri (2012:22) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.
2.2.2        Karakteristik Informasi
Didalam pengambilan keputusan diperlukan masukan atau informasi yang akurat agar dapat keputusan yang kita ambil menjadi tepat. Karakteristik informasi yang baik adalah:
1.      Relevan adalah informasi yang kita terima haruslah relevan dengan permasalahan yang kita hadapi. Jika kita sedang kebingungan dalam menyusun target penjualan, maka informasi mengenai kerusakan gedung atau kantor tidak akan relevan.
2.      Akurat adalah informasi yang kita terima harus tepat, tidak bias, dan jika diperlukan, sebaiknya ada derajad kebenaran sebagai hasil analisa statistik.
3.      Tepat waktu adalah informasi tersebut harus tersedia pada saat yang dibutuhkan, jika kita ingin menyusun anggaran pada hari ini, maka informasi yang dibutuhkan untuk anggaran tersebut harus tersedia paling lambat hari ini juga.
4.      Memadai adalah informasi yang di terima harus lengkap, dan memadai untuk kebutuhan kita. Jika kita membutuhkan informasi mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, maka berarti tidak hanya neraca keuangan yang harus tersedia, mekainkan juga laporan rugi laba, laporan arus kas, dan sebagainya. Jika yang tersedia hanya sebagian saja, maka informasi kita tidak akan memadai.
5.      Dapat diandalkan adalah informasi haruslah handal, atau kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, informasi yang di peroleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya jelas tidak handal, serta tidak dapat dipertanggung jawabkan.
6.      Dapat di mengerti, artinya informasi yang diterima harus dapat dibaca dan di pahami.
2.3              Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
2.3.1        Pengertian Sistem Informasi
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati yang dikutip oleh Al Husain dkk dalam Jurnal Vol. 2 No. 2 (2016:134) dengan judul “Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online Tangerang”, Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang terdiri dari komponen baik manual maupun yang berbasis komputer dan berintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi untuk pihak-pihak yang bersangkutan sebagai pemakai sistem tersebut.
Menurut Aswati dkk dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80) Sistem Informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas sehingga menjadi suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan seperangkat komponen dengan cara mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data tersebut dengan tujuan menjadi susunan yang sistematik dan teratur sehingga menghasilkan sebuah komunikasi atau informasi.
2.3.2        Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen, seperti:
1.      Perangkat Keras (Hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan fungsinya, perangkat keras dibagi menjadi:
a.       Input Device (Unit Masukan)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Contohnya keyboard, mouse, touchpad, light pen, joystick.

b.      Process Device (Unit Pemrosesan)
Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (process device). Unit ini dinamakan CPU (Central Processing Unit). Fungsi CPU adalah sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan suatu informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini disebut dengan micro-processor (pemroses mikro) atau processor yang berbentuk chip yang terdiri dari ribuan sampai jutaan IC. Contohnya power supply (PSU), random access memory (RAM), kartu grafis (VGA), prosesor, motherboard.
c.       Ouput Device (Unit Keluaran)
Unit ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan atau pun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia atau pun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus), image (dalam bentik grafis atau gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable from). Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer. Contohnya monitor, printer, speaker.
d.      Backing Storage (Unit Penyimpanan)
Unit ini biasa juga disebut memory yang merupakan suatu tempat penyimpanan atau penampung data dan program. Dapat juga dikatakan sebagai Electronic Filing Cabinet pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimpanan semua informasi non-aktif di dalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan cadangan, yaitu: Serial Accsess, contohnya tape drive. Kemudian Direct Access, contohnya disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang sudah jarang sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM.
e.       Periferal (Unite Tambahan)
Unit ini adalah hardware tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya dengan bantuan kabel atau pun sekarang sudah banyak perangkat peripheral wireless. Unit ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam casing. Contohnya modem, sound card, optical disc drive dan uninterruptable power supply (UPS)
2.      Perangkat Lunak (Software) adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak terwujud. Contohnya Microsoft Windows, Linux.
3.      Prosedur merupakan komponen fisik, karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan & instruksi. Prosedur terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a.       Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan.
b.      Instruksi penyiapan data sebagai input.
c.       Instruksi operasional.
4.      Orang/Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya.
5.      Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
6.      Jaringan komputer dan komunikasi data merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer yang satu dengan komputer yang lain. Contohnya LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network).
2.4              Pengantar Arsitektur Komputer
Ketika seseorang memikirkan komputer, mereka sering kali memikirkan sekumpulan prosesor computer dan alat-alat input dan output.
Inti dari sebuah computer adalah prosesornya. Prosesor, yang dikendalikan oleh sebuah system operasi seperti Windows XP, mengelola alat input dan output, alat penyimpanan data, dan operasi atas data. Unit Pemroses Sentral (Cetral processing Unit –CPU) mengendalikan seluruh komponen lain. Memori Akses Acak (Random Acces Memory-RAM) bertindak sebagai tempat kerja sementara bagi CPU, semakin besar area kerja, maka akan semakin cepat CPU menyelasaikan tugas-tugasnya. CPU dan RAM terdapat pada motherboard sebuah computer, papan sirkuit yang menjadi tempat terhubungnya semua sarana. CD-ROM, USB flash drive, dan hard disk (yang juga dikenal sebagai hard drive) di mana ketika dipergunakan bersama-sama dengan keyboard, monitor, mouse, dan printer, komputer mikro akan dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial.
2.5              Pengantar Arsitektur Komunikasi
Komunikasi antar komputer dibatasi oleh adanya fakta diprioritaskannya komunikasi telepon anatara manusia. Standar dan prosedur komunikasi telepon tidak pernah dimaksudkan untuk mengakomodasikan komunikasi digital yang sangat cepat yang dibutuhkan antar komputer. Untuk komunikasi data, baik awal maupun akhir suatu komunikasi data akan membutuhkan adanya sambungan ke sebuah modem. Modem adalah sebuah alat peranti keras yang memodulasi sinyal digital dari sebuah computer (baik itu mati atau hidup, seperti sebuah saklar lampu) ke dalam sinyal analog (suatu gelombang kontinyu, misalnya bunyi suara), dan sebaliknya.
Komunikasi antar komputer yang tidak mempergunakan system telepon publik biasanya akan jauh lebih cepat. Standar komunikasi langsung seperti ini mulai dikembangkan setelah standar sistem telepon publik selesai dikembangkan.
Seiring dengan munculnya jenis-jenis komunikasi baru seperti di atas, maka dibutuhkan pula jenis-jenis modem baru. Kini telah tersedia beberapa jenis model “digital”. Beberapa tersambung ke sambungan telepon. Ketersediaan modem digital akan bergantung pada layanan kabel dan telepon di wilayah Anda.
Revolusi nirkabel pun terus berlanjut. Namun, masih terdapat awan yang masih menggantung di cakrawala komunikasi nirkabel, yaitu masalah keamanan. Meskipun jaringan nirkabel murah dan mudah untuk dipasang, sebagian besar pengguna tidak mengimplementasikan fitur-fitur keamanan yang ada. Solusi yang paling mudah atas masalah ini dengan membeli peranti keras dan/atau peranti lunak firewall ketika membeli jaringan nirkabel. Bahkan, banyak penjual peranti keras jaringan nirkabel secara otomatis akan menentukan fitur keamanan selama proses instalasi, pengguna harus dengan sengaja mematikannya.
2.6              Evolusi Di Bidang Aplikasi Komputer
Sistem informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan. Sistem fisik (physical system) perusahaan terdiri atas sumber-sumber daya berwujud bahan baku, karyawan, mesin, dan uang. Sedangkan sistem virtual (virtual system) terdiri atas sumber daya informasi yang digunakan untuk mewakili sistem fisik. Sebagai contoh, sebuah ruang penyimpanan persediaan yang menyimpan barang-barang persediaan merupakan sistem fisik, dan file induk persediaan berbasis komputer adalah suatu sistem virtual yang mencerminkan sistem fisik.
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem infomarsi menajemen dibeberapa perusahaan besar memiliki beberapa komponen yaitu:
  1. Sistem Pemroresan Transaksi (Transaction Processing System)
Sebelum computer ada, sistem virtual perusahaan adalah kombinasi dari proses manual, mesin-mesin pembukuan yang digerakkan oleh kunci, dan sistem kartu berlubang (punch card system) yang memproses data perusahaan. Data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah. Sistem prakomputer memproses penggajian, persediaan, dan data penagihan serta transaksi buku besar. Proses-proses ini secara alamiah menjadi aplikasi computer yang pertama karena bagaimanapun, proses-proses ini dapat dipahami dengan mudah, dan komputer dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan tugas-tugas seperti ini.
Sistem berbaris computer pertama disebut sistem pemroresan data elektronik (electronic data processing system –EDP). Belakangan istilah sistem informasi akuntansi (accounting information system –AIS) mulai dikenal. Kini sistem pemrosesan transaksi  (transaction processing system) merupakan istilah yang telah umum. Sistem-sistem ini berbagai satu ikatan yang sama di mana mereka memproses data yang mencerminkan aktivitas perusahaan.
  1. Sistem Kantor Virtual (Virtual Office System)
Pada tahun 1964, teknologi computer telah diterapkan pada tugas-tugas kantor IBM memperkenalkan sebuah mesin tik elektronik yang memiliki kemampuan mengenali pita magnetic. Mesin tik tersebut dapat menyimpan materi yang diketik di pita magnetic dan mengeluarkan kembali materi tersebut bilamana dibutuhkan. Aplikasi ini disebut pengolah kata. Ini adalah awal dari otomatisasi kantor (office automation), yaitu penggunaan elektronk untuk memfasilitasi komunikasi. Aplikasi-apliksi tambahan lainnya meliputi surat elektronik (e-mail), surat suara (voice mail), kalender elektronik, konferensi audio, konferensi video, konferensi computer, dan tranmisi faksimili (fax). Aplikasi tersebut memiliki porsi terbesar dalam penggunaan computer oleh perrusahaan sebagai sarana komunikasi.
System awalnya sederhana dan bersifat administratif. Namu kini mereka biasanya disebut suatu system produktivitas pribadi (personal productivity system). Manajer menggunaka teknologi untuk melakukan pengolaan sendiri atas sebagian tugas-tugas administrative yang membantu para manajer di tahun 1960-an. Contohnya manajer menggunakan system produktivitas pribadi untuk menyimpan kalender dan buku alamat yang berisi surat menyurat, alamata e-mail, dan banyak lagi. Nomor telepon dan jadwal-jadeal rapat disimpan di telepon genggam atau personal digital assiant (PDA).
Teknologi tidak membebani para manajer dengan tugas-tugas administratif. Dengan menggunakan teknologi untuk menghilamngkan gangguan-gangguan yan tidak perlu pada komunikasi antara manajer dan pihak lain, teknologi telah membuat manajer menjadi lebih jauh efisien dan para manajer dapat dengan cepat berkomunikasi melalui e-mail dan daftar distribusi daripada mendikte sebuah memo, meminta orang lain mengetiknya, memeriksa kesalahn di memo tersebut dan mengirimkan memoyang telah diperbaiki ke pihak lain.
Kemampuan aplikasi otomatisasi kantor dapat dilakukan dimana saja melahirkan konsep kantor virtual (virtual office), yaitu melakukan aktivitas kantor tanpa tergantung pada suatu lokasi fisik tertentu. Misalnya, para manajer dapat melakukan konferensi video tanpa semua pihak harus hadir pada lokasi fisik yang sama. System kantor virtual telah membuat manajer lebih dapat diakses oleh konseumen dan pihak-pihak lain di dalam perusahaan.
  1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System)
Sistem informasi manajemen mengalami kegagalan, dan kegagalan ini telah menyakinkan para spesialis informasi harus ada cara lain yang dapat membantu para pihak mencari pemecahaaan masalah untuk mengambil keputusan. Pada tahun 1976 istilah system pendukung pengambilan keputusan (decision support system) dicetuskan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S Scott Morton, keduanya professor MIT. Suatu system pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) adalah suatu sitem yang membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer memecahkan satu masalah. Salah satu contoh adalah DSS yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingakat komisi terbaik bagi para tenaga penjualnya. DSS mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan masalah dalam memecahkan rentang masalah yan luas.
Output DSS awalnya dihasilkan data suatu basis data relasional dan mencakup laporan berlaka dan kasus serta output dari model-model matematis. Berikutnya diambahkan kemampuan dukungan keputusan kelompok melalui peranti lunak yang berorientasi pada kelompok yang disebut groupware. Groupware memungkinkan DSS bertindak sebagai suatu system pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS).
Tambahan terakhir DSS meliputi kecerdasan buatan dan pemrosesan analitis secara online (on-line analytical processing). Kecerdasan buatan (artificial intelligent-AI) adalah ilmu yang meberikan kemampuan bagi computer untuk menujukan perilaku yang sama dengan seornag manusia yang memiliki kecerdasan. Kecerdasan buatan terdapat dala DSS melalui bentuk basis pengetahuan akan informasi mengenai suatu area masalah , dan suatu mesin deduksi (inference engine) yang terdapt menganalisis isi baris pengetahuan. Pemerosesan analitis secara online (on-line analytical processing-OLAP) meliputi penyimpanan data dalam suatu bentuk multidimensional guna memfailitasi penyajian dari jumlah data yang hampir tidak terhingga jumlahnya.
  1. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning System)
System pemoresesan transaksi, SIM, dan DSS, ketiga-tiganya dikembangkan tanpa melalui suatu rencana utama. Pada dasarnya, masing-masing system muncul sebagai respons atas kebutuhan yang berbeda-beda. Selama tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan mulai melihat keuntungan yang diberikan dari mengintegrasikan ketiga system ini sehingga mereka akan berfungsi sebagai suatu unit yang terkoordinasi. Para penjual peranti lunak lau memberika responnya dengan mengembangkan paket-paket peranti lunak terstandarisasi yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dari hampir semua jenis organisasi. Mereka menyebut produk mereka sebagai system perencanaan sumber daya usaha (enterprise resource planning-ERP). Suatu system perencanaan sumber daya perusahan (ERP) adalaha system berbasis komputer yang memungkinkan manajemen seluruh sumber saya perusahaan salam basis keseluruhan organisasi.
Hanya sedikit penjual yang menjual pirantu lunak ERP. Dua perushaaan peranti lunak terbesar di dunia, Microsoft dan IBM, tidak membuat peranti lunak ERP, namun mereka menjalankan sebagian besar bisnin mereka dengan menggunakan peranti lunak sari penjual ERP. Suatu penyedia ERP, SAP, adalah perushaan multinasional besar yang berbasis di jerman tetapi mayoritas penjualan ERP-nya berada di Amerika Serikat.
2.7              Pengggunaaan Sitem Informasi
Pengguna output computer adalah para karyawan administrasi di bidang akuntansi. Beberap informasi, seperti yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi juga tersedia bagi para manajer. Ketika perusahaan menerapkan konsep sistem informasi manajemen (SIM), penekanan akan bergeser dari data menu ke informasi dan dari karyawan administrasi ke pemecahaan masalah. System dikembangkan secara spesifik sebagai dukungan dalam memecahkan masalah. Meskipun istilah system informasi manajemen terdengar kebalikannya, manajer bukanlah satu-satunya pemilik SIM; nonmanajer dan staf professional menggunakan pula hasil outputnya.

2.8              Manajer Sebagai Pengguna Sistem Informasi
Manajer adalah individu, kebutuhan informasi yang mereka miliki sangat beragam. Namun beberapa kerangka bermanfaat telah dikembangkan sehingga memungkinkan kita berfokus pada peranan informasi dalam pemecahan masalah. System informasi bermutu tinggi tidak dapat dikembangkan kecuali profesional system informasi dan manajer memahami kerangka manajerial yang menjadi dasar dari organisasi –organisasi modern.
2.9              Peranan Informasi Dalam Pemecahan Masalah Manajemen
Pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan. Pekerjaan ini jauh lebih rumit dari pada hanya sekedar pemecahan masalah saja. Aktifitas aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan tetapi adalah aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu aktifitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidak karier manajemen.
2.10          Pemecahan Masalah dan Pengambilan keputusan
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengertikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama hal nya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhutungkan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan.

2.11          Tahapan-Tahapan Pemecahan Masalah
Herbert A. Simon, ilmuan manajemen pemenang hadiah nobel, mendapat pengakuan karena mendefinisikan empat tahapan dasar pemecahan masalah yang telah diakui secara universal. Menurut simon, pemecahan masalah akan terlibat dalam:
  1. Aktivitas Intelijen
Mencari kondisi kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
  1. Aktivitas Perancangan
Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan kemungkinan tindakan.
  1. Aktivitas Pemilihan
Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
  1. Aktivitas Peninjau
Menilai pilihan pilihan masa lalu
2.12          Masa Depan Teknologi Informasi
Masa depan teknologi informasi akan didorong oleh biaya yang rendah dan meningkatnya kekuatan komputer maupun komunikasi. Kekuatan computer diukur dalam kecepatan pemrosesan, kapasitas penyimpanan data, dan keragaman alat-alat input dan output. Kekuatan komunikasi diukur oleh biaya dan kecepatan transmisi, seperti jumlah data yang dapat dikomunikasikan dalam satu waktu tertentu.
Komputer dan komunikasi juga sedang mangalami penggabungan. Telepon genggam kini memiliki browser, e-mail, dan kemampuan foto serta fitur-fitur penyuntingan. Canesta, Inc. telah mengembangkan sebuah keyboard yang dibuat hanya oleh cahaya. Ia merupakan merupakan gambar dari sebuah keyboard yang dapat diproyeksikan ke semua permukaan yang datar. Logitech telah mengembangkan pula io, sebuah pena digital. Roller di dalam pena ini bekerja hampir sama seperti bola roller di dalam mouse computer, akan tetapi pena ini mampu mengingat seluruh kata dan gambar yang ditulis. Pengguna tinggal menempatkan pena kedalam keranjangnnya dan meng-unggah (upload) teks dan gambar yang dibuat dengan menggunakan pena tersebut.
Kemajuan-kemajuan ini mengindikasikan bahwa di masa depan komputerisasi akan rendah biaya, berukuran kecil, bergerak, dan terhubung. Untuk mengambil keuntungan dari segala kemungkinan ini, manajer harus belajar untuk menerapkan system informasi ke dalam pengambilan keputusan.

 
BAB III
Kesimpulan dan Saran
3.1              Kesimpulan
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
3.2.            Saran
Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai suatu keunggulan kompetitif.
 
DAFTAR PUSTAKA
Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
Modul. “Sistem Informasi Manajemen”. S1 Universitas Pamulang.
Nurani, Evie. 2013.”Makalah Pengantar Sistem Informasi”. Dinduh pada tanggal 10 Maret 2015 dalam http://evienuraini.blogspot.com/2013/12/kumpulan-tugas-kuliah.html.
Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Informasi“. Yogyakarta: Andi
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.