PENGANTAR SISTEM INFORMASI
MAWARDI NURULLAH, S.Pd., M.Pd.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun Oleh
1.
MUHAMMAD AS’AD 2016120142
2.
PUSPA DEWI KUMALASARI 2016122020
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan sedikit
dari waktu dan ilmu-Nya dan memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentang pengantar sistem informasi.
Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat matakuliah
Sistem Informasi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.
Pamulang, Agustus 2019
Penulis
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang....................................................... 1
1.2
Tujuan
Makalah...................................................... 2
1.3
Batasan
Masalah..................................................... 2
1.4
Sistematika
Penulisan............................................. 2
BAB II PENGANTAR
SISTEM INFORMASI
2.1
Konsep
Dasar Sistem............................................. 4
2.1.1
Pengertian
Sistem................................................... 4
2.1.2
Karakteristik
Sistem............................................... 5
2.1.3
Klasifikasi
Sistem................................................... 7
2.1.4
Elemen
Sistem........................................................ 9
2.2
Konsep
Dasar Informasi......................................... 12
2.2.1
Pengertian
Informasi.............................................. 12
2.2.2
Karakteristik
Informasi.......................................... 12
2.3
Konsep
Dasar Sistem Informasi............................. 14
2.3.1
Pengertian
Sistem Informasi.................................. 14
2.3.2
Komponen
Sistem Informasi.................................. 15
2.4
Pengantar
Arsitektur Komputer............................. 19
2.5
Pengantar
Arsitektur Komunikasi.......................... 20
2.6
Evolusi
Di Bidang Aplikasi Komputer.................. 21
2.7
Penggunaan
Sistem Informasi................................ 26
2.8
Manajer
Sebagai Pengguna Sistem Informasi........ 27
2.9
Peranan
Informasi Dalam Pemecahan Masalah
Manajemen............................................................. 27
2.10
Pemecahan
Masalah dan Pengambilan Keputusan 27
2.11
Tahapan-Tahapan
Pemecahan Masalah................. 28
2.12
Masa
Depan Teknologi Informasi......................... 28
BAB III KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan............................................................. 30
3.2
Saran....................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Karakteristik
Sistem................................................. 7
Gambar 2.2 Elemen
Sistem.......................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam era
globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat
pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dakam menjalankan
aktivitasnya, baik berupa pekerjaan ringan di dalam rumah tangga maupun pekerjaan
rumit dalam dunia industri atau perusahaan, sehingga pada akhirnya seolah-olah
kita dimanjakan oleh teknologi tersebut
Sistem
informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan
pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi
berbasis komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari
kalangan pebisnis sampai dari kalangan akademisi memanfaatkan komputer sebagai
alat bantu untuk mempermudah pekerjaan.
Setiap
sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut di desain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi
mempunyai masalah adalah waktu (overtime),
lingkungan yang berubah, serta perubahan prosedur operasional. Dalam melakukan
langkah mengantisipasi dan mengurangi serta menangani permasalahan-permasalahan
mengenai sistem informasi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang
konsep-konsep dasar dalam sistem informasi. Oleh karena itulah, saya berusaha
memaparkan dalam makalah ini tentang konsep-konsep dasar sistem informasi.
1.2
Tujuan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, perlu di ketahui bahwa ada beberapa
tujuan yang dibuat oleh penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep dasar sistem.
2. Untuk mengetahui konsep dasar informasi.
3. Untuk mengidentifikasi pengantar arsitektur
komputer dan arsitektur komunikasi.
4. Untuk memetakan evolusi aplikasi
komputer.
5. Memetakan masa depan teknologi
informasi.
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan
dari tujuan diatas, maka batasan masalah dari makalah sebagai berikut:
1.
Konsep dasar sistem.
2.
Konsep dasar informasi
3.
Konsep sistem informasi
1.4
Sistematika Penulisan
BAB I :
PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang, tujuan makalah, batasan
masalah serta sistematika penulisan.
BAB II :
PENGANTAR SISTEM INFORMASI
Bab ini berisi tentang konsep dasar sistem, konsep dasar
informasi, konsep dasar sistem informasi, pengantar arsitektur komputer dan
komunikasi, evolusi dibidang aplikasi komputer, pengguna sistem informasi,
manajer sebagai pengguna sistem informasi, masa depan teknologi informasi.
BAB III :
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PENGANTAR SISTEM INFORMASI
2.1
Konsep Dasar Sistem
Pada umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi dalam
mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam membuat
perancangan sistem informasi. Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen
berbasis komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan,
menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer
untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.1
Pengertian Sistem
Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan
elemen yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja sama
dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu.
Sistem
berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi. Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema
yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk
menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen
operasi perusahaan dari hari
ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau utuk melakukan sasaran
yang tertentu (Hutahaean, 2014:2). Menurut Romney dan Steinbart (2015:3).
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih
besar. Sedangkan menurut Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan”.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan
pokok perusahaan.
2.1.2
Karakteristik Sistem
Suatu
sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan elemen
yang harus dipahami dalam megidentifikasi pembuatan sistem. Adapun
karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub
sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.
Batasan sistem (boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem ini
memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan luar sistem (environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi
sistem tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang
bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus dikendalikan
agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
4.
Penghubung sistem (interface)
Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya
dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung sistem.
5.
Masukkan sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan
sistem (input) dapat berupa perawatan
dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan
masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).
6.
Keluaran sistem (output)
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi merupakan contoh keluaran sistem.
7.
Pengolah sistem
Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah
yang dinamakan dengan pengolah sistem.
8.
Sasaran sistem
Sistem
pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input yang dibutuhkan
oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.
Gambar 2.1
Karakteristik
Sistem
Sumber: Hutahaean (2015:5)
2.1.3
Klasifikasi sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem menurut
(Hutahaean, 2015:6) diuraikan sebagai berikut:
1.
Sistem Abstrak dan Sistem
Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem telogi. Sedangkan sistem fisik
diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat
melihatnya, misalnya sistem komputer.
2.
Sistem Alamiah dan Sistem
Buatan Manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem
reproduksi dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia,
misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.
3.
Sistem Deterministik dan
Sistem Probabilistik
Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya
sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem
robabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.
4.
Sistem Terbuka dan Sistem
Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan
sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan
beriteraksi dengan kontrol oleh satu
atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem
lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. Sedangkan sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari
pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak
benar-benar tertutup).
2.1.4
Elemen Sistem
Sistem
memiliki elemen-elemen yang meliputi, tujuan, batasan, kontrol, masukkan,
proses, keluaran dan umpan balik. Input yang masuk pada sistem akan diproses
dan diolah sehingga menghasilkan output. Jika sudah inputan sudah menjadi
output maka akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi penerima, dari
umpan balik ini akan muncul berbagai macam pertimbangan untuk inputan
selanjutnya. Siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan
permasalahan yang ada. Berikut ini adalah rincian penjelasan dari masing-masing
elemen sistem:
1.
Tujuan Sistem
Tujuan sistem adalah tujuan untuk membuat sistem. Tujuan sistem
dapat berupa, tujuan dari organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang
ada dalam organisasi atau pun urutan dari prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2.
Batasan Sistem
Batasan sistem adalah batasan sesuatu yang membatasi sistem dalam
mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa, aturan-aturan yang ada
dalam organisasi, biaya yang di keluarkan serta jumlah orang dan fasilitas yang
ada di dalam organisasi.
3.
Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem adalah pengawasan terhadap
pelaksanaan dalam pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat
berupa, kontrol terhadap input, output, pengolaan data dan kontrol terhadap
umpan balik.
4.
Input
Input adalah elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
seluruh data sebagaia masukkan. Masukkan data tersebut dapat berupa jenis data
maupun frekuensi pemasukkan data.
5.
Proses
Proses adalah elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh inputan data agar menjadi sebuah informasi yang memiliki
nilai guna.
6.
Output
Output adalah hasil dari inputan yang telah di proses oleh bagian
pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output dapat berupa laporan dalam
bentuk tabel, grafik maupun diagram.
7.
Umpan Balik
Umpan
balik adalah elemen dalam sistem yang memiliki fungsi untuk mengevaluasi bagian
dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini merupakan elemen yang penting
guna kemajuan dari sebuah sistem. Umpan balik dapat berupa, perbaikan sistem,
pemeliharaan sistem dan sebagainya.
Gambar 2.2
Elemen Sistem
Tujuan
|
Batasan
|
Kontrol
|
Input
|
Proses
|
Output
|
Umpan
Balik
|
Sumber: Yakub (2012:4)
2.2
Konsep Dasar Informasi
Informasi
dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir.
2.2.1
Pengertian Informasi
Menurut
Gordon B. Davis, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang.
Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengertian
Sistem Informasi, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan Menurut Tata Sutabri
(2012:22) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian
rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi
penerimanya.
2.2.2
Karakteristik Informasi
Didalam pengambilan keputusan diperlukan
masukan atau informasi yang akurat agar dapat keputusan yang kita ambil menjadi
tepat. Karakteristik informasi yang baik adalah:
1. Relevan adalah informasi yang kita terima
haruslah relevan dengan permasalahan yang kita hadapi. Jika kita sedang kebingungan
dalam menyusun target penjualan, maka informasi mengenai kerusakan gedung atau
kantor tidak akan relevan.
2. Akurat adalah informasi yang kita terima
harus tepat, tidak bias, dan jika diperlukan, sebaiknya ada derajad kebenaran
sebagai hasil analisa statistik.
3. Tepat waktu adalah informasi tersebut
harus tersedia pada saat yang dibutuhkan, jika kita ingin menyusun anggaran
pada hari ini, maka informasi yang dibutuhkan untuk anggaran tersebut harus
tersedia paling lambat hari ini juga.
4. Memadai adalah informasi yang di terima
harus lengkap, dan memadai untuk kebutuhan kita. Jika kita membutuhkan
informasi mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, maka berarti tidak
hanya neraca keuangan yang harus tersedia, mekainkan juga laporan rugi laba,
laporan arus kas, dan sebagainya. Jika yang tersedia hanya sebagian saja, maka
informasi kita tidak akan memadai.
5. Dapat diandalkan adalah informasi haruslah
handal, atau kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian,
informasi yang di peroleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya
jelas tidak handal, serta tidak dapat dipertanggung jawabkan.
6. Dapat di mengerti, artinya informasi yang
diterima harus dapat dibaca dan di pahami.
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi
komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi
informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan
penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala
jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka,
pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat
memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal
ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim
pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis
lainnya. Teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat
menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global
yang dinamis saat ini.
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi
Anastasia Diana dan Lilis Setiawati yang dikutip oleh
Al Husain dkk dalam Jurnal Vol. 2 No. 2 (2016:134) dengan judul “Perancangan
Database Relational Pada Toko Buku Online Tangerang”, Sistem Informasi adalah
sistem buatan manusia yang terdiri dari komponen baik manual maupun yang
berbasis komputer dan berintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola
data serta menyediakan informasi untuk pihak-pihak yang bersangkutan sebagai
pemakai sistem tersebut.
Menurut Aswati dkk dalam Jurnal Teknologi dan Sistem
Informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80) Sistem Informasi merupakan seperangkat fungsi
operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang
tepat, cepat dan jelas sehingga menjadi suatu susunan yang disusun secara
sistematik dan teratur.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan seperangkat
komponen dengan cara mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data tersebut dengan
tujuan menjadi susunan yang sistematik dan teratur sehingga menghasilkan sebuah
komunikasi atau informasi.
2.3.2
Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat
komponen-komponen, seperti:
1. Perangkat Keras (Hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan
data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan
dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat
keras dalam menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan fungsinya, perangkat keras dibagi
menjadi:
a. Input Device (Unit Masukan)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data
dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan
informasi yang diperlukan. Contohnya keyboard,
mouse, touchpad, light pen, joystick.
b. Process Device (Unit Pemrosesan)
Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (process device). Unit ini dinamakan CPU
(Central Processing Unit). Fungsi CPU
adalah sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan
suatu informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini
disebut dengan micro-processor
(pemroses mikro) atau processor yang berbentuk chip yang terdiri dari ribuan
sampai jutaan IC. Contohnya power supply
(PSU), random access memory (RAM),
kartu grafis (VGA), prosesor, motherboard.
c. Ouput Device (Unit Keluaran)
Unit ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk
mengeluarkan hasil pemrosesan atau pun pengolahan data yang berasal dari CPU
kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia atau pun dapat digunakan
untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat
digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus),
image (dalam bentik grafis atau gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat
dibaca oleh mesin (machine-readable from).
Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia,
sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan sebagai input untuk proses
selanjutnya dari komputer. Contohnya monitor, printer, speaker.
d. Backing Storage (Unit Penyimpanan)
Unit ini biasa juga disebut memory yang merupakan
suatu tempat penyimpanan atau penampung data dan program. Dapat juga dikatakan
sebagai Electronic Filing Cabinet
pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimpanan semua informasi
non-aktif di dalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan cadangan,
yaitu: Serial Accsess, contohnya tape drive. Kemudian Direct Access, contohnya disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang sudah jarang
sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM.
e. Periferal
(Unite Tambahan)
Unit ini adalah hardware
tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya dengan bantuan kabel atau pun
sekarang sudah banyak perangkat peripheral
wireless. Unit ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang
tidak dapat dilakukan oleh hardware
yang sudah terpasang didalam casing. Contohnya modem, sound card, optical disc
drive dan uninterruptable power
supply (UPS)
2. Perangkat Lunak (Software) adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan
berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata
lain, bagian sistem komputer yang tidak terwujud. Contohnya Microsoft Windows,
Linux.
3. Prosedur merupakan komponen fisik, karena
prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan & instruksi.
Prosedur terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a. Instruksi untuk pemakai, cara yang
diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan.
b. Instruksi penyiapan data sebagai input.
c. Instruksi operasional.
4. Orang/Manusia diperlukan dalam operasi
sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar
sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan
sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan
orang-orang yang berkepentingan. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang
yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system
analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya.
5. Basis data adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management
system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
6.
Jaringan komputer dan komunikasi data merupakan sistem yang terdiri dari
gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber
daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer
yang satu dengan komputer yang lain. Contohnya LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan
Area Network), WAN (Wide Area Network).
2.4
Pengantar Arsitektur Komputer
Ketika seseorang memikirkan komputer,
mereka sering kali memikirkan sekumpulan prosesor
computer dan alat-alat input dan output.
Inti dari sebuah computer adalah prosesornya. Prosesor, yang dikendalikan oleh
sebuah system operasi seperti Windows XP, mengelola alat input dan output, alat
penyimpanan data, dan operasi atas data. Unit Pemroses Sentral (Cetral processing Unit –CPU)
mengendalikan seluruh komponen lain. Memori Akses Acak (Random Acces Memory-RAM) bertindak sebagai tempat kerja sementara
bagi CPU, semakin besar area kerja, maka akan semakin cepat CPU menyelasaikan
tugas-tugasnya. CPU dan RAM terdapat pada motherboard sebuah computer, papan sirkuit yang menjadi
tempat terhubungnya semua sarana. CD-ROM, USB flash drive, dan hard disk (yang
juga dikenal sebagai hard drive) di mana ketika dipergunakan bersama-sama
dengan keyboard, monitor, mouse, dan printer, komputer mikro akan dapat
digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial.
2.5
Pengantar Arsitektur Komunikasi
Komunikasi antar komputer
dibatasi oleh adanya fakta diprioritaskannya komunikasi telepon anatara
manusia. Standar dan prosedur komunikasi telepon tidak pernah dimaksudkan untuk
mengakomodasikan komunikasi digital yang sangat cepat yang dibutuhkan antar
komputer. Untuk komunikasi data, baik awal maupun akhir suatu komunikasi data
akan membutuhkan adanya sambungan ke sebuah modem. Modem adalah sebuah alat
peranti keras yang memodulasi sinyal digital dari sebuah computer (baik itu mati atau hidup, seperti sebuah saklar lampu) ke
dalam sinyal analog (suatu gelombang kontinyu, misalnya bunyi suara), dan
sebaliknya.
Komunikasi antar komputer yang tidak
mempergunakan system telepon publik
biasanya akan jauh lebih cepat. Standar komunikasi langsung seperti ini mulai
dikembangkan setelah standar sistem telepon publik selesai dikembangkan.
Seiring dengan munculnya jenis-jenis
komunikasi baru seperti di atas, maka dibutuhkan pula jenis-jenis modem baru.
Kini telah tersedia beberapa jenis model “digital”. Beberapa tersambung ke
sambungan telepon. Ketersediaan modem digital akan bergantung pada layanan
kabel dan telepon di wilayah Anda.
Revolusi nirkabel pun terus berlanjut.
Namun, masih terdapat awan yang masih menggantung di cakrawala komunikasi
nirkabel, yaitu masalah keamanan. Meskipun jaringan nirkabel murah dan mudah
untuk dipasang, sebagian besar pengguna tidak mengimplementasikan fitur-fitur
keamanan yang ada. Solusi yang paling mudah atas masalah ini dengan membeli
peranti keras dan/atau peranti lunak firewall
ketika membeli jaringan nirkabel. Bahkan, banyak penjual peranti keras jaringan
nirkabel secara otomatis akan menentukan fitur keamanan selama proses
instalasi, pengguna harus dengan sengaja mematikannya.
2.6
Evolusi Di Bidang Aplikasi Komputer
Sistem informasi adalah suatu sistem
virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik
perusahaan. Sistem fisik (physical system) perusahaan terdiri
atas sumber-sumber daya berwujud bahan baku, karyawan,
mesin, dan uang. Sedangkan sistem virtual (virtual
system) terdiri atas sumber daya informasi yang digunakan untuk mewakili
sistem fisik. Sebagai contoh, sebuah ruang penyimpanan persediaan yang
menyimpan barang-barang persediaan merupakan sistem fisik, dan file induk
persediaan berbasis komputer adalah suatu sistem virtual yang
mencerminkan sistem fisik.
Bagi perusahaan-perusahaan besar,
kepetingan system informasi manajemen
rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem infomarsi menajemen dibeberapa
perusahaan besar memiliki beberapa komponen yaitu:
- Sistem Pemroresan Transaksi (Transaction Processing System)
Sebelum computer ada, sistem virtual perusahaan
adalah kombinasi dari proses manual, mesin-mesin pembukuan yang digerakkan oleh
kunci, dan sistem kartu berlubang (punch
card system) yang memproses data perusahaan. Data terdiri atas fakta dan
angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya
yang masih belum diolah. Sistem prakomputer memproses penggajian, persediaan,
dan data penagihan serta transaksi buku besar. Proses-proses ini secara alamiah
menjadi aplikasi computer yang pertama karena bagaimanapun, proses-proses ini
dapat dipahami dengan mudah, dan komputer dapat meningkatkan kecepatan dan
keakuratan tugas-tugas seperti ini.
Sistem
berbaris computer pertama disebut sistem pemroresan data elektronik (electronic data processing system –EDP).
Belakangan istilah sistem informasi akuntansi (accounting information system –AIS) mulai dikenal. Kini sistem
pemrosesan transaksi (transaction processing system) merupakan
istilah yang telah umum. Sistem-sistem ini berbagai satu ikatan yang sama di
mana mereka memproses data yang mencerminkan aktivitas perusahaan.
- Sistem Kantor Virtual (Virtual Office System)
Pada tahun
1964, teknologi computer telah diterapkan pada tugas-tugas kantor IBM
memperkenalkan sebuah mesin tik elektronik yang memiliki kemampuan mengenali
pita magnetic. Mesin tik tersebut
dapat menyimpan materi yang diketik di pita magnetic dan mengeluarkan kembali
materi tersebut bilamana dibutuhkan. Aplikasi ini disebut pengolah kata. Ini
adalah awal dari otomatisasi kantor (office
automation), yaitu penggunaan elektronk untuk memfasilitasi komunikasi.
Aplikasi-apliksi tambahan lainnya meliputi surat elektronik (e-mail), surat
suara (voice mail), kalender
elektronik, konferensi audio, konferensi video, konferensi computer, dan
tranmisi faksimili (fax). Aplikasi tersebut memiliki porsi terbesar dalam
penggunaan computer oleh perrusahaan sebagai sarana komunikasi.
System
awalnya sederhana dan bersifat administratif. Namu kini mereka biasanya disebut
suatu system produktivitas pribadi (personal
productivity system). Manajer menggunaka teknologi untuk melakukan
pengolaan sendiri atas sebagian tugas-tugas administrative
yang membantu para manajer di tahun 1960-an. Contohnya manajer menggunakan system produktivitas pribadi untuk
menyimpan kalender dan buku alamat yang berisi surat menyurat, alamata e-mail,
dan banyak lagi. Nomor telepon dan jadwal-jadeal rapat disimpan di telepon
genggam atau personal digital assiant
(PDA).
Teknologi
tidak membebani para manajer dengan tugas-tugas administratif. Dengan
menggunakan teknologi untuk menghilamngkan gangguan-gangguan yan tidak perlu
pada komunikasi antara manajer dan pihak lain, teknologi telah membuat manajer
menjadi lebih jauh efisien dan para manajer dapat dengan cepat berkomunikasi
melalui e-mail dan daftar distribusi daripada mendikte sebuah memo, meminta
orang lain mengetiknya, memeriksa kesalahn di memo tersebut dan mengirimkan
memoyang telah diperbaiki ke pihak lain.
Kemampuan
aplikasi otomatisasi kantor dapat dilakukan dimana saja melahirkan konsep
kantor virtual (virtual office),
yaitu melakukan aktivitas kantor tanpa tergantung pada suatu lokasi fisik
tertentu. Misalnya, para manajer dapat melakukan konferensi video tanpa semua
pihak harus hadir pada lokasi fisik yang sama. System kantor virtual telah membuat manajer lebih dapat diakses
oleh konseumen dan pihak-pihak lain di dalam perusahaan.
- Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System)
Sistem
informasi manajemen mengalami kegagalan, dan kegagalan ini telah menyakinkan
para spesialis informasi harus ada cara lain yang dapat membantu para pihak
mencari pemecahaaan masalah untuk mengambil keputusan. Pada tahun 1976 istilah system pendukung pengambilan keputusan (decision support system) dicetuskan oleh
G. Anthony Gorry dan Michael S Scott Morton, keduanya professor MIT. Suatu
system pendukung pengambilan keputusan (decision
support system-DSS) adalah suatu sitem yang membantu seorang manajer atau
sekelompok kecil manajer memecahkan satu masalah. Salah satu contoh adalah DSS
yang dirancang untuk membantu seorang manajer penjualan menentukan tingakat
komisi terbaik bagi para tenaga penjualnya. DSS mengambil pendekatan jarak jauh
dalam memecahkan masalah, berbeda dengan SIM yang mengambil pendekatan jarak
dekat dengan memberikan informasi bagi sekelompok besar pencari pemecahan
masalah dalam memecahkan rentang masalah yan luas.
Output DSS
awalnya dihasilkan data suatu basis data relasional dan mencakup laporan berlaka
dan kasus serta output dari model-model matematis. Berikutnya diambahkan
kemampuan dukungan keputusan kelompok melalui peranti lunak yang berorientasi
pada kelompok yang disebut groupware. Groupware memungkinkan DSS bertindak
sebagai suatu system pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS).
Tambahan
terakhir DSS meliputi kecerdasan buatan dan pemrosesan analitis secara online (on-line analytical processing).
Kecerdasan buatan (artificial intelligent-AI)
adalah ilmu yang meberikan kemampuan bagi computer untuk menujukan perilaku
yang sama dengan seornag manusia yang memiliki kecerdasan. Kecerdasan buatan
terdapat dala DSS melalui bentuk basis pengetahuan akan informasi mengenai
suatu area masalah , dan suatu mesin deduksi (inference engine) yang terdapt menganalisis isi baris pengetahuan.
Pemerosesan analitis secara online (on-line
analytical processing-OLAP) meliputi penyimpanan data dalam suatu bentuk
multidimensional guna memfailitasi penyajian dari jumlah data yang hampir tidak
terhingga jumlahnya.
- Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning System)
System
pemoresesan transaksi, SIM, dan DSS, ketiga-tiganya dikembangkan tanpa melalui
suatu rencana utama. Pada dasarnya, masing-masing system muncul sebagai respons
atas kebutuhan yang berbeda-beda. Selama tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan
mulai melihat keuntungan yang diberikan dari mengintegrasikan ketiga system ini sehingga mereka akan
berfungsi sebagai suatu unit yang terkoordinasi. Para penjual peranti lunak lau
memberika responnya dengan mengembangkan paket-paket peranti lunak
terstandarisasi yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dari hampir semua
jenis organisasi. Mereka menyebut produk mereka sebagai system perencanaan
sumber daya usaha (enterprise resource
planning-ERP). Suatu system
perencanaan sumber daya perusahan (ERP) adalaha system berbasis komputer yang
memungkinkan manajemen seluruh sumber saya perusahaan salam basis keseluruhan
organisasi.
Hanya
sedikit penjual yang menjual pirantu lunak ERP. Dua perushaaan peranti lunak
terbesar di dunia, Microsoft dan IBM, tidak membuat peranti lunak ERP, namun
mereka menjalankan sebagian besar bisnin mereka dengan menggunakan peranti
lunak sari penjual ERP. Suatu penyedia ERP, SAP, adalah perushaan multinasional
besar yang berbasis di jerman tetapi mayoritas penjualan ERP-nya berada di
Amerika Serikat.
2.7
Pengggunaaan Sitem Informasi
Pengguna output computer
adalah para karyawan administrasi di bidang akuntansi. Beberap informasi,
seperti yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi juga
tersedia bagi para manajer. Ketika perusahaan menerapkan konsep sistem
informasi manajemen (SIM), penekanan akan bergeser dari data menu ke informasi
dan dari karyawan administrasi ke pemecahaan masalah. System dikembangkan secara spesifik sebagai dukungan dalam
memecahkan masalah. Meskipun istilah system
informasi manajemen terdengar kebalikannya, manajer bukanlah satu-satunya
pemilik SIM; nonmanajer dan staf professional menggunakan pula hasil outputnya.
2.8
Manajer Sebagai Pengguna Sistem Informasi
Manajer adalah individu, kebutuhan
informasi yang mereka miliki sangat beragam. Namun beberapa kerangka bermanfaat
telah dikembangkan sehingga memungkinkan kita berfokus pada peranan informasi
dalam pemecahan masalah. System informasi bermutu tinggi tidak dapat
dikembangkan kecuali profesional system informasi dan manajer memahami kerangka
manajerial yang menjadi dasar dari organisasi –organisasi modern.
2.9
Peranan Informasi Dalam Pemecahan Masalah Manajemen
Pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang dilakukan
seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan. Pekerjaan
ini jauh lebih rumit dari pada hanya sekedar pemecahan masalah saja. Aktifitas
aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan tetapi adalah
aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu aktifitas
utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidak karier manajemen.
2.10
Pemecahan Masalah dan Pengambilan keputusan
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan
masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, karena kita jarang mengertikan frase
mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama hal nya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang
buruk. Kita akan memperhutungkan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa
yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan.
2.11
Tahapan-Tahapan Pemecahan Masalah
Herbert A. Simon, ilmuan manajemen pemenang hadiah nobel, mendapat
pengakuan karena mendefinisikan empat tahapan dasar pemecahan masalah yang
telah diakui secara universal. Menurut simon, pemecahan masalah akan terlibat
dalam:
- Aktivitas Intelijen
Mencari
kondisi kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
- Aktivitas Perancangan
Menemukan,
mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan kemungkinan tindakan.
- Aktivitas Pemilihan
Memilih
satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
- Aktivitas Peninjau
Menilai
pilihan pilihan masa lalu
2.12
Masa Depan Teknologi Informasi
Masa depan teknologi informasi akan didorong oleh biaya yang
rendah dan meningkatnya kekuatan komputer maupun komunikasi. Kekuatan computer diukur dalam kecepatan
pemrosesan, kapasitas penyimpanan data, dan keragaman alat-alat input dan
output. Kekuatan komunikasi diukur oleh biaya dan kecepatan transmisi, seperti
jumlah data yang dapat dikomunikasikan dalam satu waktu tertentu.
Komputer dan komunikasi juga sedang mangalami penggabungan.
Telepon genggam kini memiliki browser, e-mail, dan kemampuan foto serta
fitur-fitur penyuntingan. Canesta, Inc. telah mengembangkan sebuah keyboard
yang dibuat hanya oleh cahaya. Ia merupakan merupakan gambar dari sebuah
keyboard yang dapat diproyeksikan ke semua permukaan yang datar. Logitech telah
mengembangkan pula io, sebuah pena digital. Roller di dalam pena ini bekerja
hampir sama seperti bola roller di dalam mouse
computer, akan tetapi pena ini mampu mengingat seluruh kata dan gambar yang
ditulis. Pengguna tinggal menempatkan pena kedalam keranjangnnya dan
meng-unggah (upload) teks dan gambar
yang dibuat dengan menggunakan pena tersebut.
Kemajuan-kemajuan ini mengindikasikan bahwa di masa depan
komputerisasi akan rendah biaya, berukuran kecil, bergerak, dan terhubung. Untuk
mengambil keuntungan dari segala kemungkinan ini, manajer harus belajar untuk
menerapkan system informasi ke dalam pengambilan keputusan.
BAB III
Kesimpulan
dan Saran
3.1
Kesimpulan
Secara umum
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
3.2.
Saran
Sistem informasi itu penting dalam
kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja kantor harus memahami
implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti dari
merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut sebagai
suatu keunggulan kompetitif.
DAFTAR
PUSTAKA
Hutahaean, Jeperson. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta:
Deepublish.
Modul. “Sistem Informasi Manajemen”. S1 Universitas Pamulang.
Nurani, Evie. 2013.”Makalah Pengantar Sistem Informasi”. Dinduh pada tanggal 10 Maret
2015 dalam http://evienuraini.blogspot.com/2013/12/kumpulan-tugas-kuliah.html.
Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Informasi“. Yogyakarta:
Andi
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.