Minggu, 10 Maret 2019

Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)


PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
“KEDAI KOPI BANG BEN”

Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis

Didi Sujadi, S.E., M.M.





 
Oleh :
Kelompok II

Ø  Almas Izzaty Syahida                 2016121203
Ø  Febby Agustini Armeliya            2016120146
Ø  Moch. Syawal                             2016120975
Ø  Muhammad As’ad                      2016120142
Ø  Rika Putri Amelia Listiana          2016121325
Ø  Weni Solekha                              2016121831

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan kuasa-Nya penulisan proposal dapat diselesaikan. Penulisan proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesikan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Program Studi Akuntansi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang.
            Ide untuk membuka sebuah bisnis usaha kedai kopi ini sebenarnya muncul dari ide bersama teman-teman saya yang sangat ingin membuka sebuah usaha. Kami juga ingin membuka lapangan pekerjaan yang luas agar tingkat pengangguran yang ada di Jakarta dapat berkurang.
Pamulang, Maret 2019
Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………...                i
Daftar Isi ……………………………………………….....................                 ii
BAB   I      PENDAHULUAN                                                                              
1.1         Latar Belakang …………………………………….                 1
1.2         Gambaran Umum Potensi Usaha .…………………                 2
1.3         Gambaran Umum Industri ………………………...                 3
BAB   II    ASPEK HUKUM
2.1         Nama Usaha ……………….....................................                 5
2.2         Legalitas Usaha …………………............................                 6
BAB    III   ASPEK MANAJEMEN
3.1         Bagan Organisasi ……………………………….....                 8
BAB   IV   ASPEK PEMASARAN
4.1         Segmentasi, Targeting, positioning ………………..                  10
4.2         Permintaan ...............................................................                 10
4.3         Penawaran ................................................................                 12
4.4         Strategi Pemasaran ...................................................                 12
4.5         Analisis Peluang Usaha ...........................................                  14
BAB   V    ASPEK LOKASI ATAU OPERASI
5.1         Lokasi Produk ..........................................................                 16
5.2         Sifat Usaha ...............................................................                 17
5.3         Rencana Pengoperasian Usaha ................................                  18
BAB   VI   ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1         Aspek Ekonomi ........................................................                 18
6.2         Hambatan di Bidang Ekonomi .................................                20
6.1    Aspek Sosial ............................................................                  21
BAB   VII    ASPEK KEUANGAN
7.1    Sumber dan Penggunaan Dana ................................                 23
7.2    Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja ....................                 23
BAB   VII    PENUTUP
8.1    Kesimpulan ..............................................................                 26
8.2    Saran ........................................................................                 26


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan tempat untuk sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa menyegarkan suasana kembali. Ke kedai kopi menjadi salah satu pilihan yang favorit di masyarakat. Di samping sudah menjadi budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan kedai kopi semakin di akui masyarakat. Peran media – media yang sering mensosialisasikan kedai kopi mendukung perkembangan warung khusus kopi ini. Semula kedai kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi sekarang seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha ini dilator belakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Jakarta. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan perkantoran di pusat Kota Jakarta. Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Kopi Bang Ben terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kota Jakarta. Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrolngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di Jakarta tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Kopi Bang Ben ini. Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan minuman lain sebagai produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Jakarta hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap kedai.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol – ngobrol. Dengan menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan makanan ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.
1.2    Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai – ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffe shop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.
1.3    Gambaran Umum Industri
Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai ekonomis bagi negara – negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia). Bagi beberapa orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'. Berkaitan dengan komoditi – komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon – pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan – perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk – produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.


BAB II
ASPEK HUKUM
2.1    Nama Usaha
Unit usaha ini diberi nama “Kedai Kopi Bang Ben” penjualan minuman kopi dengan menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi        :    Kedai Kopi Bang Ben

 

Jenis Organisasi          :    Firma
Pemilik                        :   Almas Izzaty Syahida
                                        Febby Agustini Armeliya
                                        Moch. Syawal
                                        Muhammad As’ad
                                        Rika Putri Amelia Listiana
                                        Weni Solekha
Alamat                        :    Jl. Srengseng Sawah, (Depan Statiun Universitas Pancasila, arah Ps. Minggu), Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
No. Telepon                :    0822 3344 6789
2.2    Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah:
1.      Badan Hukum
Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma. Karena perusahaan terdiri dari 6 orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modalnya berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
2.      Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha Kedai Kopi Bang Ben baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha.
3.      Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha
Usaha Kedai Kopi Bang Ben akan mempersiapkan ijin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
4.      NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis, usaha Kedai Kopi Bang Ben juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
5.      SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
Merupakan surat ijin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha.
6.      Ijin Domisili dan IMB
Karena usaha Kedai Kopi Bang Ben memerlukan sebuah gudang yang akan didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan untuk penggunaan tanah sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan.



BAB III
ASPEK MANAJEMEN
3.1    Bagan Organisasi
Dalam pendirian usaha ini tentunya membutuhkan pengelolaan barang, keuangan  dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu disampaikan bentuk kepemilikan usaha Kedai Kopi Bang Ben adalah perorangan (Kerabat) sehingga yang terlibat dalam pengolahan usaha ini adalah Kerabat, dalam hal ini kawan seperjuangan.
Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah 10 orang, yang kemudian, akan  di bagi menjadi 2 shift yaitu, shift 1 dari mulai pukul 11.00 – 19.00 dan Shift 2 dari mulai pukul 17.00 sd 01.00, dimana Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal.
Bisnis ini dikelola secara bersama - sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 10 orang tersebut:
·         5 orang bertugas mencari dan mengolah bahan
·         orang bertugas mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan.
Dalam mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu perorangan (kerabat), maka bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas usaha sebagai berikut:
 

 

BAB IV
ASPEK PEMASARAN
4.1    Segmentasi, Targeting, dan Positioning
1.      Segmenting
Untuk produk kopi ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu 15 – 40 tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru dan berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.
2.      Targeting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi (niche marketing) yang mana perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani satu segmen saja yaitu segmen usia.
3.      Positioning
Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh perusahaan menggunakan biji kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara Rp. 5.000 s/d Rp. 20.000.
4.2    Permintaan
1.      Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol – ngobrol sambil minum kopi.
2.      Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang – orang tertarik untuk terus mencoba semua rasa kopi yang ada.

 4.3    Penawaran
1.      Perkembangan penawaran saat ini
Di Jakarta sendiri penawaran disektor usaha kedai kopi memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk Kedai Kopi Bang Ben sendiri, di Jakarta masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu – satunya di Jakarta yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
2.      Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha kedai kopi  pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
4.4    Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran Kedai Kopi Bang Ben akan menggunakan bauran pemasaran 4P. Berikut penjelasannya:
1.      Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
2.      Place (Tempat)
Tempat beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti di Jalan Srengseng Sawah, depan statiun dan kampus Universitas Pancasila yang notabene disana banyak mahasiswa – mahasiswi yang mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat – tempat yang terdapat institusi pendidikan serta kantoran lainnya.
3.      Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan, perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk membeli produk minuman kopi perusahaan.
  4.      Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin sosial media untuk membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak anak – anak muda menggunakan sosial media sehingga informasi tentang produk perusahaan lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook, Twitter, dan Instagram salah satu sosial media yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai dimana perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter perusahaan dan mentweet mention terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian – varian baru dari produk perusahaan serta foto – foto dimana perusahaan akan berjualan.
4.5    Analisis Peluang Usaha
Analisis SWOT adalah analisis kelayakan yang dilakukan terhadap suatu usaha meliputi Strength atau kekuatan usaha, Weakness atau kelemahan usaha, Opportunity atau peluang yang akan diraih sehubungan dengan usaha yang akan dijalankan, Threath atau ancaman yang mungkin akan timbul dan mengganggu jalannya usaha. Analisis SWOT yang dilakukan terhadap Kedai Kopi Bang Ben adalah:
1.      Strenght
a.       Produk yang unik dengan bahan dasar kopi
b.      Terbuat dari kopi pilihan yang bekualitas tinggi
c.       Rasanya yang nikmat
d.      Proses pengolahan tanpa bahan penyedap, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa pemanis buatan serta diproduksi dengan memakai air yang benar-benar matang dan hygienis.
e.       Harga yang cukup terjangkau dan mempunyai aroma yang harum
f.       Belum banyak saingan usaha sejenis.
2.      Weakness
a.       Promosi terbanyak masih MLM (Mulut Lewat Mulut)
b.      Harga bahan baku terutama kopi tidak stabil
3.      Opportunity
a.       Dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan
b.      Dapat menjadi icon kumpul anak muda gaul, teman untuk hang out bareng.
4.      Threath
a.       Pembuatannya yang sangat mudah sehingga mudah ditiru, sehingga akan menimbulkan persaingan usaha.




BAB V
ASPEK LOKASI ATAU OPERASI
5.1    Lokasi Produksi
Sebagai sebuah perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat usaha atau pabrik untuk memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan manufaktur membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Jakarta.
Lokasi yang perusahaan pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah:
Umum                         :    Daerah Lenteng Agung (Universitas Pancasila)
Mahasiswa                  :    Di dekat Kampus Universitas Pancasila, Universitas Indonesia dan Universitas Guna Darma
Karyawan kantoran    :    Di Perkantoran Jalan Srengseng Sawah
Keunggulan dari lokasi produksi:
1.      Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan yang padat penduduk.
2.      Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah lainnya.
3.      Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan dalam melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa perusahaan lihat dan perkirakan.
4.      Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon positif.
5.      Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat.
6.      Jadwal Pelaksanaan: Usaha ini akan mulai launching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 1 April 2019.
5.2    Sifat Usaha
Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha perusahaan yakni mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik. Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.

5.3    Rencana Pengoperasian Usaha
1.      Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan penggajian pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan.
2.      Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan bahan operasi Kedai Kopi Bang Ben dikelola oleh pemilik yang ikut adil dalam pembagian bidangnya masing – masing yang meliputi pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan pemasarannya.
3.      Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan ciri khas usaha ini kami menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.

BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
6.1    Aspek Ekonomi
1.      Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya perusahaan perusahaan akan memerlukan tenaga kerja lokal yang berpengalaman.
2.      Menggunakan Sumber Daya Lokal
Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negeri. Dengan kata lain perusahaan tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan tetapkan.
3.      Menghemat Devisa
Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar negeri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa.
4.      Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri yang menyediakan bahan baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan ini.
5.      Menambah Pendapatan Nasional
Karena produk ini bisa diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk dan biaya – biaya yang dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
6.2    Hambatan di Bidang Ekonomi
1.      Iklim tropis
Disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku. Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca dan musim menjadi faktor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat menaikkan harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga akan meningkat sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti.
2.      Produktivitas rendah
Jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah maka konsumen akan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu.
3.      Nilai pendapatan luar negeri ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis, dalam jangka panjang mengakibatkan kerugian.
4.      Tekanan penduduk yang berat dimana ini dapat berupa kurangnya kesadaran penduduk untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja minuman alcohol nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara.
6.3    Aspek Sosial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar – besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama – sama dengan komponen lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1.      Perusahaan sebagai lembaga social
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan dalam waktu bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya menjadi produk jadi dan terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang terbaik yang dapat perusahaan berikan.
2.      Perubahan kondisi social yang kompleks
Di sewaktu – waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk memperoleh produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika sewaktu – waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negatif. Misalnya budaya mabuk – mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya tidak akan peduli lagi akan kesehatan.
3.      Perubahan dalam masyarakat pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan – harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing – masing kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat – manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, memberikan tren positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.
 

BAB VII
ASPEK KEUANGAN
7.1    Sumber dan Penggunaan Dana
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini menggunakan modal sendiri dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan.
7.2    Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
1.      Biaya sewa tempat Rp 5.000.000,00/bulan dan Rp 60.000.000,00/tahun.
2.      Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00.
3.      Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Modifikasi tempat
Mesin Kopi, 1 buah
Kulkas
Peralatan Minum, 40 set
Peralatan Makan, 20 set
Peralatan Masak
Meja – kursi
Kipas Angin
Peralatan pembersih
Tempat sampah
Generator mini 1500 watt
Mesin kasir lengkap
Total Aktiva Tetap
Rp.  40.000.000,00
Rp.    8.000.000,00
Rp.    2.689.000,00
Rp.    1.200.000,00
Rp.       600.000,00
Rp.    3.000.000,00
Rp.    2.600.000,00
Rp.    1.200.000,00
Rp.    1.010.000,00
Rp.    1.008.000,00
Rp.    2.300.000,00
Rp.    8.000.000,00
Rp. 70.707.000,00

Kas
Bahan Kopi
Bahan Makanan









Total Aktiva Lancar
Rp.   10.000.000,00
Rp.     7.000.000,00
Rp.     3.000.000,00









Rp. 20.000.000,00




 4.      Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
·         Pendapatan per hari
·         Pendapatan per bulan
Pendapatan per tahun

b.      Proyeksi biaya per tahun
·         Pengadaan Kopi dan Makanan
·         Gaji karyawan
ü  6 Pimpinan
ü  10 Karyawan
·         Biaya listrik
·         PBB
·         PPn
·         Biaya Telepon
Jumlah Biaya

c.       Proyeksi rugi / laba
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluaran


Rp.    3.000.000,00
Rp.  70.000.000,00




Rp. 380.000.000,00

Rp.   64.800.000,00
Rp.   57.600.000,00
Rp.   10.000.000,00
Rp.     2.400.000,00
Rp.   80.000.000,00
Rp.     3.000.000,00



Rp. 840.000.000,00










(Rp. 597.800.000,00)


Rp. 242.200.000,00


d.       Analisis Keuntungan
Rentabilitas =       Laba bersih     X  100 %  = Rp 242.200.000,00 =  40,5 % .
                           Total modal                        Rp 597.800.000,00

Profitabilitas =      Laba bersih        X 100% = Rp 242.200.000,00 =  28,8 %
                           Omzet Penjualan                Rp 840.000.000,00

Kesimpulan :       Rentabilitas Kedai Kopi Bang Ben  ” lebih besar dibandingkan profitabilitasnnya, maka usaha ini menguntungkan.

e.       Perhitungan BEP ( Break Even Point ) dengan memakai harga jual termurah @ Rp. 5.000,00
 Total Biaya atau Modal   =  Rp  597.800.000,00 =  119.560 cup/porsi 
       Harga Jual Satuan               Rp  5.000,00
Jadi dalam 1 tahun, kami mengalami titik BEP ketika sudah menjua 119.560 porsi atau kalau dihitung perhari BEPnya = 119.560 : 12 bulan : 30 hari =  332,1 Atau            333 cup/porsi per hari.

 BAB VIII
PENUTUP
8.1    Kesimpulan
Usaha Kedai Kopi Bang Ben dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, walaupun termasuk usaha yang baru. Perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba.
Perusahaan berharap dengan ada usaha Kedai Kopi Bang Ben  ini dapat membangkitkan semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha Kedai Kopi Bang Ben  ke depan.
8.2    Saran
Dalam menjalankan Kedai Kopi Bang Ben ini, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga minuman kopi yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.